DREAMERS.ID - Mendekati waktu bebasnya dari penjara, Ahok merilis sebuah surat yang berbeda dari biasanya yang hanya berisi himbauan dengan kalimat lugas. Di surat terbaru, pria bernama panjang Basuki Tjahaja Purnama itu menuliskan surat yang cukup panjang dan dengan isi yang cukup menarik.
Salah satunya, Ahok mengaku jika waktu bisa diputar kembali ia tetap akan memilih untuk menjalani hukuman 2 tahun vonis penjaranya dibandingkan menang Pilkada 2017 dan jadi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untuk ditahan di Mako Brimob. Saya bersyukur diizinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017," tulis Ahok.
Ia beranggapan, jika menjadi gubernur, ia hanya akan menguasai tentang DKI Jakarta. Namun dengan menjalani masa tahanan di penjara, ia mendapat pelajaran berharga seumur hidup dalam waktu dua tahun.
Baca juga: Wacana Premium Dihapus Namun Sulit Karena Mafia Migas, Ahok Setuju!
“Jika ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih yang mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako untuk belajar 2 tahun untuk bisa menguasai diri seumur hidupku," ungkapnya."Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang," sambung Ahok.
Lewat surat itu, Ahok juga meminta maaf kepada Ahokers, para PNS DKI, dan pihak-pihak yang membencinya. Dia minta maaf atas tutur kata dan perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati. Di dalam surat itu, Ahok menyampaikan keinginan agar dia tidak disambut saat bebas. Ahok juga mengingatkan pendukungnya tidak golput saat Pilpres 2019.
"Saya mengimbau seluruh Ahokers jangan ada yang golput. Kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dengan cara memilih partai politik yang mau menegakkan 4 pilar di atas di seluruh Indonesia," ungkap Ahok.
(rei)