DREAMERS.ID - Menjadi presiden terpilih yang telah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU, Joko Widodo menyatakan penegasannya jika ia tak akan segan mengambil keputusan ‘gila’ jika itu untuk kepentingan negara.
Namun pihak PDI-P yang jadi partai pengusungnya itu mengatakan keputusan ‘gila’ yang dimaksid adalah keputusan kreatif dan inovatif yang tidak terpikirakan sebelumnya. Bermakna di luar kebiasaan rutin di tengah persaingan ekonomi yang ketat.
"Gila di sini harus diartikan sebagai 'kebijakan yang tidak lazim, tidak populer, di luar kebiasaan yang rutin, inovatif, tidak terpikirkan sebelumnya'. Pemimpin memang harus berani buat terobosan kreatif-inovatif, apalagi di tengah persaingan ekonomi antarnegara yang semakin keras," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno.
"Arah yang sekarang ditempuh, di bawah program-program revolusi mental dan revolusi institusional. harus terus dioperasionalkan, agar dicapai birokrasi bersih dan etos kerja bangsa yang kuat," ujar Hendrawan melansir Detik.
Baca juga: Resmi, Menhan Prabowo Sandang Bintang 4 Di Pundaknya
Hal senada juga diutarakan oleh anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin yang dikatakannya semakin matang dalam memimpin Indonesia. Inas pun mendukung Jokowi jika akan mengeluarkan kebijakan yang tidak populer namun sangat dibutuhkan bangsa."Umumnya kebijakan yang dibuat selalu normatif dan mudah diduga, tapi terkadang untuk melompat jauh kedepan, diperlukan kebijakan yang out of the box. Hal inilah yang dimaksud oleh Jokowi, yakni kebijakan yang mungkin saja tidak populer tapi sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara," jelas Inas.
Topik ini mencuat setelah Jokowi sempat mengatakan jika dalam lima tahun ke depan ia sudah tak memiliki beban dalam memimpin Indonesia dan siap untuk mengambil keputusan yang terbaik untuk negara meski mungkin nantinya dinilai miring.
"Saya dalam 5 tahun ke depan insyaallah sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jadi, keputusan yang gila, keputusan yang miring-miring, yang itu penting untuk negara ini akan kita kerjakan. Jadi saya tidak memiliki beban apa-apa," kata Jokowi usai bertemu aktivis angkatan 98, Minggu (16/6).
(rei)
