DREAMERS.ID - Ahok yang sekarang dipanggil BTP alias Basuki Tjahaja Purnama, menjadi ramai diisukan menjadi anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia dinilai sosok yang ideal dan memiliki ketegasan serta integritas meski tak sedikit pula yang kontra.
Ahok pun angkat bicara, melansir CNN Indonesia, dan secara tegas mengatakan jika dirinya tidak bisa bisa menjadi anggota Dewan Pengawas KPK karena saat ini dirinya sudah menjadi kader partai politik, yaitu PDI Perjuangan.
"Aku kader partai. Pengawas bebas dari parpol. (Jadi) Pengawas mana bisa. Jadi Jaksa Agung baru bisa (dari parpol) hahaha," kata Ahok.
Ahok pun enggan bicara perihal banyaknya dukungan dari publik agar ia menjadi anggota Dewan Pengawas KPK. Karena saat ini, ia hanya mengatakan lebih ingin menekuni dunia bisnis. "Aku enggak ikutan lagi. Bangun bisnis saja, jagung sama ayam," lanjut dia.
Baca juga: Wacana Premium Dihapus Namun Sulit Karena Mafia Migas, Ahok Setuju!
Seperti yang disebutkan di atas, isu Ahok ini banyak pula menuai penolakan di Twitter. Terlihat dari hashtag #TolakNapijadiDewasKPK menjadi salah satu Trending Topic pada Rabu pagi (6/11). Ahok mengaku tak ingin serius dengan dinamika yang berkembang di Twitter."Biasa, lah, selalu mecah dua kubu. (Buat pendukung) Iya terima kasih atas perhatian dan dukungannya," kata Ahok.
Anggota Dewan Pengawas KPK akan dipilih oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan UU No. 19 tahun 2019 tentang KPK. Ahok, jika merujuk pada syarat yang tercantum, memang tidak bisa menjadi anggota Dewan Pengawas KPK karena kader partai politik.
Syarat lain yang harus dipenuhi calon anggota dewan pengawas, di antaranya tidak pernah dipidana, berusia minimal 55 tahun, berpendidikan paling rendah S1, serta punya integritas moral dan keteladanan.
(rei)
