DREAMERS.ID - Pandangan Meghan Markle terhadap politik Amerika Serikat berbuntut panjang. Baru-baru ini, partisipasinya dalam ‘When We All Vote’ memantik kecaman.
Dalam video yang bertujuan untuk mempromosikan pentingnya memberikan suara dalam pemilihan presiden tahun ini. Meghan tak secara langsung mengatakan siapa yang dia pilih dalam Pemilu Amerika Serikat. Dia mengatakan bahwa banyak yang ‘dipertaruhkan’. Dan meminta warga Amerika untuk memberikan suara untuk menciptakan perubahan.
"Ada banyak alasan yang dibutuhkan untuk kalian keluar dan mendukung satu sama lain, bahwa hal ini layak untuk diperjuangkan. Kita harus menyuarakan pilihan tersebut agar terdengar," katanya.
“We vote to honor those who came before us and to protect those who will come after us.”
— When We All Vote (@WhenWeAllVote) August 21, 2020
Meghan, The Duchess of Sussex, joined our #CouchParty with @samanthabarry, @ValerieJarrett, @YNB, @djdiamondkuts, and @angiemartinez for an inspiring night of strong women ✨👏 pic.twitter.com/p2h7sWcJrB
Baca juga: Misuh-Misuh Hubungan Beckham Family dengan Meghan Markle, Dulu Bestie Kini Tidak Enak Hati?
Patisipasi Meghan Markle membahas politik ini dinilai tak pantas karena melanggar peraturan kerajaan Inggris. Meskipun Meghan dan Pangeran Harry telah mundur dari tugas kerajaan Inggris pada awal tahun ini.“Ratu harus mencopot gelar Sussex. Mereka tidak bisa menjadi bangsawan Inggris namun tetap menyuarakan pemilihan umum di luar negeri dengan frontal,” tulis jurnalis Piers Morgan di Twitter.
Disisi lain ada pula warganet yang mendukug tindakan Meghan Markle karena berani mengambil sikap. Bangsawan lain juga disebut pernah berlaku sama, membahas pemilu dan masalah politik namun tak dipermasalahkan.
(bef)