DREAMERSRADIO.COM - Sebanyak 156 lumba-lumba dilaporkan mati terdampar di sepanjang wilayah pantai timur laut Jepang sepanjang akhir pekan lalu. Peristiwa ini pun lantas memicu spekulasi adanya gempa bumi dengan skala yang cukup besar yang akan menimpa Jepang.
Pasalnya, kejadian yang serupa juga pernah terjadi pada tahun 2011 silam, saat setidaknya 50 lumba-lumba electra atau yang disebut juga paus kepala melon dilaporkan terdampar di dekat bibir pantai, tepat enam hari sebelum gempa bumi dengan kekuatan 9 SR mengguncang pesisir pantai hingga menyebabkan tsunami besar dan memakan 18 ribu korban lebih, seperti dilaporkan Telegraph.
Kejadian yang hampir serupa juga pernah terjadi saat ratusan paus terdampar di New Zealand pada Februari 2011 lalu, dua hari sebelum gempa bumi berskala besar mengguncang kota Christchruch.
Para ilmuwan mengatakan jika lumba-lumba dan jenis paus lainnya merupakan hewan yang sangat peka terjadap gangguan yang terjadi di medan elektromagnetik bumi yang berhubungan dengan pergeseran lempeng tektonik.
Baca juga: Tradisi Perburuan Brutal Lumba-Lumba di Jepang Ini Tuai Protes
Toshiaki Kishiro, kepala Cetacean Resources Group menyetujui dugaan tersebut, namun ia juga tak menyanggah jika ada alasan lain yang menyebabkan terdamparnya lumba-lumba tersebut. “Hal itu mungkin saja, tapi tak ada bukti pasti untuk mengkonfirmasi teori tersebut,” ujar Kishiro.“Penjelasan lainnya yang mendorong lumba-lumba ini untuk menepi adalah karena mereka merasakan kebingungan secara alami di medan elektronik bumi, atau mereka mencoba kabur predator, seperti paus pembunuh,” lanjutnya.
Kishiro juga menambahkan jika fenomena tersebut terjadi karena lumba-lumba yang menghindari kapal-kapal nelayan atau tubuh mereka yang terinfeksi parasit yang membuat mereka merasa kebingungan.
(ncl)
