DREAMERS.ID - Mobil Honda City berwarna hitam yang membawa satu rombongan keluarga ditembaki oleh oknum yang diduga polisi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Insiden penembakan terjadi pada Selasa (18/4) sekitar pukul 11.00 WIB.
Melansir Kompas.com, Kapolres Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, AKBP Hajat Mabrur menjelaskan bahwa penembakan satu keluarga yang menewaskan Surani (55), warga Desa Blitar berawal dari kegiatan razia kendaraan yang tengah dilakukan pihaknya.
Awalnya kegiatan razia berjalan normal dan lancar namun tiba-tiba melintas satu mobil ke lokasi razia. "Saat dicoba dihentikan anggota polisi, pengemudi mobil justru hendak menabrak anggota polisi dan melarikan diri," kata Kapolres.
Aksi kejar-kejaran pun tak dapat dihindarkan antara polisi dan pengemudi mobil sedan yang berlangsung sepanjang dua kilometer. Polisi kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara, akan tetapi tak digubris. Aksi penebakan tersebut pun lantas membuat gempar warga Kota Lubuklinggau dan Kota Bengkulu.
Baca juga: Empat Orang Resmi Didakwa Jadi Pelaku Serangan Concert Hall Moskow, Siapa Mereka Sebenarnya?
"Polisi menembak ban mobil, dan peluru memantul (rekoset) ke badan mobil hingga mengenai penumpang di dalam mobil. Penembakan itu dilakukan karena mobil melarikan diri dari razia, polisi telah memberikan tembakan peringatan tapi tidak digubris," jelasnya.Saat ini, pihaknya sedang memeriksa satu orang anggotanya yang terlibat dalam penembakan tersebut.
Sementara itu, menurut laporan rombongan keluarga tersebut terdiri dari seorang ibu, anak-anak dan cucu-cucu dengan total tujuh orang saat melintas di Kota Lubuklinggau. Akibat insiden tersebut, satu orang, yaitu Surini (55) meninggal dunia karena tertembak di beberapa bagian tubuhnya.
Korban lainnya yang diketahui adalah anaknya, Diki (29) terluka di bagian punggung, Indra (32) di tangan bagian kiri, Novianti (31) di lengan sebelah kanan dan Dewi Arlina (35) di lengan sebelah kiri. Cucu alm.Surini, Genta Wicaksono (3) mengalami luka di atas telinga sebelah kiri karena terserempet peluru dan satu anak lainnya yang tak terluka, Galih (6).
(dits)
