DREAMERS.ID - Awak media ramai mendatangi kediaman Setya Novanto di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan pada Rabu (15/11) malam sejak sekitar pukul 21.30 WIB. Lantaran KPK bermaksud menjemput paksa Ketua DPR itu dengan membawa surat penangkapan dan penggeledahan.
Namun nyatanya Setya Novanto dikatakan menghilang dan KPK serta kepolisian gagal menangkapnya. Melansir Detik, Setnov terakhir terlihat ketika berpidato di pembukaan masa sidang di Gedung DPR.
Berdasarkan penuturan Wakil Ketua MPR Mahyudin, yang ada di rumah kala itu adalah dirinya, sejumlah elit Partai Golkar yaitu Robert J Kardinal dan Kahar Muzakir beserta istri Novanto, Deisti dan pengacara, Fredrich Yunadi.
Baca juga: Kata Setnov yang Rela Jual Rumah Lunasi Uang Pengganti Korupsi yang Dilakukannya
Penjemputan paksa ini dilakukan KPK karena Setya Novanto sudah 3 kali mangkir dari panggilan, untuk diperiksa sebagai saksi hingga dijadikan tersangka kembali oleh komisi anti korupsi tersebut. Masalah ini juga mendapat perhatian dari media asing terkait hilangnya pimpinan lembaga legislatif Indonesia.Kantor berita asal Turki, Anadolu News Agency, mengulasnya dalam artikel berjudul 'Indonesia: Police fail to apprehend House speaker' yang fokus membahas gagalnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menangkap Novanto.
"Ketua DPR dan tersangka gratifikasi Setya Novanto mangkir dari pemanggilan pada Rabu (15/11)," tulis Anadolu.
Sedangkan media Singapura, Straits Times, membahasnya dalam artikel berjudul 'Indonesia's anti corruption agency seeks arrest of Speaker of Parliament and Golkar chairman Novanto'.
"Badan antikorupsi Indonesia (KPK) tengah memburu Ketua DPR Setya Novanto setelah upaya untuk menahannya pada Rabu (15/11) tengah malam, di rumahnya, gagal," sebut Straits Times. "KPK menghabiskan waktu lima jam menggeledah rumahnya pada Rabu (15/11) malam,"
(rei)
