DREAMERS.ID - Sebuah buku catatan berwarna hitam yang selalu dibawa Setya Novanto saat persidangan selalu buat penasaran. Awak media sempat menyoroti tulisan tangan Setya Novanto di dalamnya, dan ia sempat tak mau membawa buku hitam itu ke sidang.
Sampai akhirnya pada persidangan Senin (5/2) kemarin, pria bernama Setnov itu kembali membawanya. Buku itu sempat diletakkan di pangkuannya sambil sesekali ditulisi oleh Setnov dan tidak menyadari sedang diperhatikan awak media.
Ketika dikonfirmasi soal isi buku hitam itu, Setnov terkejut dan dengan sigap menutup buku hitamnya. "Waduh, nanti ketahuan lagi di media," celetuk Setya Novanto.
Pantauan laman Tribunnews, di buku tersebut ada tulisan yang cukup menonjol, yaitu ‘Justice Collaborator’ dengan tiga tanda seru. Ada juga tulisan nama Nazaruddin dengan garis bawah, US$500.000.
Namun yang paling menarik perhatian adalah tulisan ‘Ibas’ dan ‘Ketua Fraksi’. Setnov pun ditanyai apakah Ibas yang dimaksud adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono yang juga adalah putra bungsu Mantan Presiden SBY.
Baca juga: Kata Setnov yang Rela Jual Rumah Lunasi Uang Pengganti Korupsi yang Dilakukannya
Setya Novanto menjawab "No comment."Sadar teruts disorot media, Setnov menyembunyikan catatan tersebut dan menulis di lembaran-lembaran kertas. Ia juga mengaku trauma karena tulisan tangannya kembali terungkap di media. "Tidak bisa main laptop." Pengakuan Setnov.
Firman Wijaya selaku kuasa hukumnya pun tidak mengetahui apa isi buku hitam yang informasinya bakal diungkap terkait kasus korupsi e-KTP. Namun buku itu disebut adalah ‘Black Box’ dalam kasus megakorupsi yang disinyalir melibatkan nama penting di Indonesia.
"Saya rasa buku yang digunakan itu saya menyebutnya kalau pesawat jatuh itu pasti 'Black Box', harus dicari," tegas Firman Wijaya di pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (5/2).
(rei)
