DREAMERS.ID - Aksi pengeboman yang terjadi di Sri Lanka mengejutkan dunia. Korban yang meninggal dunia tidak sedikit, bahkan terus bertambah. Penyelidikan cepat dilakukan oleh pemerintah Sri Lanka, dan kini kabarnya sudah ada 40 orang tersangka yang ditangkap.
Dilansir dari CNN dan AFP, Selasa (23/04), Juru Bicara Kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekera melaporkan bahwa korban tewas tragedi bom Sri Lanka bertambah menjadi 310 orang, karena beberapa korban yang luka saat menjalani perawatan di rumah sakit meninggal dunia.
Gunasekera menyatakan belum ada perkembangan terbaru terkait jumlah korban luka. Namun, pada laporan terakhir mencatat setidaknya 500 orang mengalami luka akibat ledakan bom pada delapan lokasi berbeda di Sri Lanka. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 40 orang tersangka yang ditangkap oleh pihak berwenang.
Baca juga: Penerapan Jam Malam di Tengah Penyebaran Kekerasan Anti Muslim
Meski belum diketahui apakah ada kelompok atau pihak terkait yang menjadi dalang pengeboman, pemerintah Sri Lanka menyebutkan bahwa militan lokal bernama National Thowheeth Jama’ath (NTJ) merupakan dalang dibalik ledakan bom yang menghancurkan tiga gereja, empat hotel mewah, serta sebuah rumah di pinggiran Kolombo. Pemerintah Sri Lanka juga mencurigai bahwa NTJ telah mendapatkan bantuan dalam aksinya dari jaringan internasional.“Kami tidak melihat bahwa organisasi kecil di negara ini bisa melakukan semua itu. Kami sekarang sedang menyelidiki dukungan internasional untuk mereka (NTJ), dan jaringan mereka yang lain, bagaimana mereka menghadirkan para pengebom bunuh diri di sini dan bagaimana mereka memproduksi bom-bom seperti ini," ungkap juru bicara Pemerintah Sri Lanka, Rajitha Senaratne dilansir dari detik.com.
Di samping itu, Maithripala Sirisena, Presiden Sri Lanka juga akan bertemu dengan para diplomat untuk meminta bantuan internasional.
(fnj)
