DREAMERS.ID - Presiden Jokowi angkat bicara dengan mengucapkan duka cita atas meninggalnya dua mahasiswa Halu Oleo di Kendari. Namun ada yang berbeda ketika menyinggung soal penangkapan musisi Ananda Badudu dan aktivis Dandhy Laksono.
Presiden Joko Widodo pun enggan berkomentar soal kabar penangkapan tersebut. Setelah menjawab pertanyaan terkait tewasnya dua mahasiswa di Kendari, Jokowi pun menyudahi wawancara bersama wartawan.
"Makasih," kata Jokowi mengakhiri wawancara sembari membalikkan badannya untuk menuju kembali ke arah Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/9).
"Pak terkait penangkapan aktivis pak?" tanya wartawan kepada Jokowi.
Jokowi yang telah mengakhiri wawancara pun enggan menjawab pertanyaan-pertanyaan para awak media. Dengan gerakan tangan, Jokowi justru mempersilakan Mensesneg Pratikno mewakilinya untuk diwawancarai lebih jauh.
Baca juga: Resmi, Menhan Prabowo Sandang Bintang 4 Di Pundaknya
Mensesneg pun lalu merespons penangkapan Ananda Badudu dan Dandhy Laksono. Pratikno mengatakan akan mengkomunikasikan hal tersebut dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. "Saya akan komunikasikan dengan Kapolri," kata Pratikno.Dandhy yang juga sutradara film dokumenter ‘Sexy Killers’ ini dikenal aktif menyuarakan berita-berita soal Papua. Dandhy ditangkap polisi di kediamannya di Pondok Gede, Bekasi pada Kamis (26/9) pukul 23.00 WIB.
Polisi juga menangkap Ananda Badudu yang sebelumnya dijemput Polda Metro Jaya pada subuh hari ini. Ananda sempat mengunggah sebuah pesan soal alasan dia ditangkap. Ananda kemudian dilepaskan sekitar pukul 11.00 WIB setelah diperiksa selama beberapa jam dengan status saksi.
"Saya dijemput polda karena mentransfer sejumlah dana pada mahasiswa," kata Ananda lewat akun Twitter-nya @anandabadudu pada pukul 04.34 WIB, Jumat (27/9).
(rei)