home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Momen Langka, Diktator Kim Jong Un Menangis di Hadapan Rakyat

Selasa, 13 Oktober 2020 13:40 by SidikTri | 231 hits
Momen Langka, Diktator Kim Jong Un Menangis di Hadapan Rakyat
Image Source: Sindo

DREAMERS.ID - Pada peringatan Partai Buruh Korea yang ke 75,  Sabtu (10/10) kemarin, ada momen mengharukan selain dipamerkanya senjata baru milik Korea Utara yaitu rudal balistik antar benua (ICBM). Hal tersebut adalah pidato pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un yang diwarnai air mata. 

Pidato Kim Jong Un menjadi sorotan karena di tengah pidatonya ia terlihat  meneteskan air mata. Ini merupakan momen yang sangat langka mengingat Jong Un selalu menanamkan sifat yang tegas dan tangguh di setiap pidatonya selama ini.

Melansir Detik yang mengutip dari The Korea Times, Kim Jong Un mendedikasikan banyak bagian pidatonya untuk menyampaikan pesan simpati kepada rakyatnya. Pasalnya, diketahui bahwa Kim Jong Un tengah berusaha membawa negaranya keluar dari tiga krisis yang sangat berat yaitu sanksi internasional, pandemi COVID-19, dan bencana alam.

Dalam pidatonya, Kim Jong Un meminta maaf lantaran belum bisa memperbaiki kehidupan rakyat secara signifikan padahal telah mendapat dukungan penuh dari rakyat.

"Rakyat kita memberi kepercayaan yang setinggi langit dan sedalam samudera kepada saya, tapi saya telah gagal untuk menjalaninya dengan memuaskan. Saya sungguh memohon maaf," kata Kim.

Baca juga: Korea Utara Kutuk Keras Amerika yang Gunakan Hak Veto Tolak Gencatan Senjata di Gaza

"Meskipun saya dipercaya dengan tanggung jawab penting untuk memimpin negara ini, menjunjung tinggi perjuangan sang kamerad agung Kim Il Sung dan Kim Jong Il berkat kepercayaan dari semua orang, usaha saya dan ketulusan saya belum cukup untuk menghapuskan kesulitan hidup rakyat kita," lanjut Jong Un.

Direktur divisi Korea Utara dari Institut Korea untuk Unifikasi Nasional, Hong Min, berpendapat bahwa Kim Jong Un terlihat sedang mengalami masa-masa sulit dalam pemerintahannya, dan merasa tertekan atas keresahan rakyatnya.

"Di balik pidatonya, dia menggunakan istilah seperti 'tantangan berat', 'cobaan berat yang tak terhitung', dan 'bencana yang tak diduga-duga dalam sejarah'. Ini menunjukkan bahwa dia sedang dalam situasi berat untuk memerintah, dan dia merasa tertekan atas keresahan rakyatnya yang mungkin sedih atau goyah karena kesulitan ini," jelas Hong Min.

Di akhir pidatonya, Kim Jong Un menyerukan kepada rakyat agar tetap mendukung penuh dan percaya kepadanya.

(sidk)

Komentar
  • HOT !
    Jumlah orang yang ingin membeli Tesla alias kendaraan listriknya di Amerika Serikat dikabarkan menurun drastic. Usut punya usut, salah satu alasannya adalah karena sosok Elon Musk selaku CEO Perusahaan itu sendiri....
  • HOT !
    Queen of Tears bukan hanya sebuah drama tetapi sebuah cermin yang diangkat ke masyarakat, menyindir sisa sisa budaya patriarki dengan meminta laki laki mengambil peran yang secara tradisional diperuntukkan bagi perempuan di Korea, khususnya selama persiapan jesa atau upacara leluhur....
  • HOT !
    Ramai kabar Jakarta sudah kehilangan status Ibu Kota Indonesia sejak 15 Februari 2024 lalu. Masyarakat dan sosial media ramai membicarakan hal ini. Namun bagaimana sebenarnya fakta yang terjadi?...

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : KaptenJe
Cast : •Je (aku) • Tata •Yossy •All member EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)