home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Kata Ahli Soal Efek Sosial dari Ramainya Isu Bully Melibatkan Artis Korea

Rabu, 03 Maret 2021 07:00 by muthiasp | 863 hits
Kata Ahli Soal Efek Sosial dari Ramainya Isu Bully Melibatkan Artis Korea
Dreamers.id

DREAMERS.ID - Belakangan ini rumor bully yang dilakukan oleh para artis Korea, baik idola K-Pop maupun aktor dan aktris, begitu panas. Gerakan yang disebut #MeToo versi sekolah ini sudah menyeret belasan artis.

Pengungkapan tersebut telah membuat penggemar terguncang karena takut mereka mungkin mendukung para pelaku bully. Beberapa penggemar bahkan menuntut agensi hiburan untuk mengeluarkan mereka yang dituduh melakukan kekerasan di sekolah.

Melansir Korea Herald, para ahli mengatakan gelombang pengungkapan dapat mendorong lebih banyak korban untuk melapor atau mengirimkan peringatan keras kepada pelaku kesalahan.

“Pengungkapan ini dapat mendidik siswa tentang apa itu bullying di sekolah, dan bahwa mereka mungkin juga menjadi penindas bagi orang lain,” kata Lee Jeong Hee, seorang guru di Healing Center Haemalgum, sebuah lembaga untuk korban kekerasan di sekolah.

Dalam survei tahun 2020 yang dirilis Kementerian Pendidikan Korea Selatan pada bulan Januari lalu, 28,1 persen dari 9.300 siswa yang mengaku melakukan intimidasi mengatakan tidak ada alasan khusus atas tindakan mereka atau hanya bermain-main.

Baca juga: Polemik Sikap Bully Orang Tua Terhadap Guru di Korsel Hingga Picu Aksi Bunuh Diri

Melihat bagaimana sejarah penindasan selebriti sebelum menjadi terkenal dapat menghentikan karier mereka secara cepat. Hal itu dapat menjadi semacam peringatan kepada siswa yang saat ini masih melakukan penindasan kepada teman-temannya.

“Itu dapat mengajari siswa bahwa tindakan mereka dapat kembali menghantui mereka setelah beberapa dekade dan dapat membatasi mereka dari melakukan apa yang ingin mereka lakukan dan bahwa semuanya dapat berantakan,” ujar Lee.

Lee Jeong Hee menunjukkan bahwa sebagian besar perhatian pada kasus kekerasan di sekolah berpusat pada hukuman dan pendidikan ulang terhadap pelaku intimidasi, daripada korban.

“Sentimen publik terhadap kekerasan di sekolah telah banyak berubah selama bertahun-tahun. Sebelumnya, ini diperlakukan sebagai kecelakaan kecil yang bisa terjadi di antara teman sekelas, ”kata Lee.

“Namun, masih banyak fokusnya pada para penindas dan hukuman mereka serta pendidikan ulang. Tidak banyak yang peduli dengan korban yang mengalami trauma seumur hidup, terkadang tidak dapat bergabung kembali dengan masyarakat. Para korbanlah yang harus dibantu,” jelasnya.

(mth)

Komentar
  • HOT !
    Kandidat Partai Demokrat (DP) Lee Jae Myung resmi terpilih sebagai presiden Korea Selatan pada 4 Juni 2025 setelah berbulan bulan gejolak politik yang dipicu oleh pemakzulan dan penggulingan lawan politiknya akibat upaya gagal menerapkan darurat militer....
  • HOT !
    Survey dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata serta Yayasan Korea untuk Pertukaran Budaya Internasional menunjukkan bahwa K pop masih terus menjadi image paling dikenal dari Korea di kalangan penggemar budaya Korea secara global....
  • HOT !
    Keluarga korban kecelakaan pesawar Jeju Air akan menerima uang kompensasi sebesar 30 juta won (sekitar 300 juta rupiah) dari maskapai. Pemerintah Korea Selatan akan menambahkan 3 juta won (sekitar 30 juta rupiah), dan belum termasuk donasi....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : Yomollayo
Cast : Min Yoongi, Cha Eunsung

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)